Orang tak bisa hidup bahagia dengan rasa
sakit hati dan kemarahan terhadap orang lain, apalagi ditambah dengan keinginan
balas dendam. Beban berat seperti ini harusnya dihilangkan agar hati terhindar
dari penyakit, dan hidup lebih sehat dan bahagia.
Rasa sakit hati dan kemarahan karena
disakiti atau dianiaya orang lain, selain mempengaruhi kesehatan batin juga
mempengaruhi kesehatan jasmani.
Disadari atau tidak rasa sakit hati yang
mendalam dapat merusak jiwa dan kesehatan. Maka memaafkan adalah obatnya.
Dengannya tubuh menjadi lebih rileks, aliran darah lebih lancar karena jantung
bekerja normal tanpa ganguan. Ketimbang untuk orang lain, memaafkan sebenarnya amat
baik manfaatnya buat diri kita sendiri. Lalu bagaimana caranya?
Memang tak selalu mudah memaafkan
kesalahaan orang lain. Faktor psikologis seperti pembiasaan dari orang tua
(yang tentu ditiru anak-anaknya) atau kurang matangnya kepribadian seseorang,
adalah sedikit dari sebab kenapa orang sulit memberi maaf. Akan tetapi tak
lantas membuat kita menjadi orang yang sukar memafkan bukan? Apalagi sebagai
makhluk paling sempurna yang diberi pilihan, mau memaafkan atau tidak, mau
terus menderita atau tidak.
Cara yang cukup sederhana untuk adalah
dengan tahap-tahap sebagai berikut:
- Hadapilah kemarahan, sakit hati dan rasa malu Anda.
- Jalankan proses memaafkan, lakukan itu dan buang jauh-jauh keinginan balas dendam.
- Maafkanlah. Pahamilah mereka yang bersalah pada anda, kita tidak sedang menghakimi seseorang, berusahalah empati terhadapnya.
- Sembuhkanlah diri anda.
Langkah-langkah praktis ini dapat kita
praktekkan untuk sakit hati, kekecewaan, kemarahan dalam skala kecil atau
besar. Motivasi memaafkan harusnya lebih kuat, karena Allah menyatakan dalam
berbagai ayat di al-Qur’an Allah memberi keutamaan orang yang pemaaf. Juga
contoh Rasulullah adalah orang yang mampu memaafkan walau sekeji apapun
perlakuan yang diterimanya.
Wallahu’alam…