Minggu, 23 Oktober 2011

JENIS-JENIS PERILAKU YANG MENUNJUKKAN GAIRAH ORANG-ORANG BERIMANJENIS-JENIS PERILAKU YANG MENUNJUKKAN GAIRAH ORANG-ORANG BERIMAN

JENIS-JENIS PERILAKU YANG MENUNJUKKAN GAIRAH ORANG-ORANG BERIMAN 




Keunggulan orang yang memiliki keimanan yang teguh di hatinya tampak dalam setiap waktu yang dihabiskannya, setiap sikapnya, dan setiap kata yang diucapkannya. Kegairahan iman ini melahirkan kesempurnaan dalam perilaku, sehingga orang-orang beriman lainnya yang memiliki gairah yang sama di hatinya segera mengenali semangat yang dihasilkan dari keimanan dan ketaatan kepada Allah. Orang-orang yang tidak beriman juga melihat semangat, komitmen dan kekuatan spiritual orang-orang beriman. Namun, mereka tidak pernah melihat sumber komitmen ini, karena mereka tidak mengakui agama yang sejati, atau tahu bagaimana cara bersandar hanya semata kepada Allah. Meskipun orang-orang yang tidak beriman tidak dapat menunjukkan sumbernya, mereka melihat jenis karakter pemberani dari orang-orang beriman yang tidak terlihat pada orang lain.
Jenis-jenis perilaku yang menunjukkan gairah sangat penting bagi orang-orang beriman, karena mustahil untuk membuat keputusan tegas mengenai keunggulan agama lain dan kedekatannya dengan Allah. Hanya Allah yang tahu pasti mana orang yang memiliki iman yang dalam dan mana yang munafik, tetapi Dia telah memberikan petunjuk, yakni gairah dan semangat di dalam diri orang-orang beriman untuk memperoleh keridhaan Allah dan untuk hidup sesuai tuntunan agama-Nya. Dengan cara ini orang dapat dengan mudah mengidentifikasi mereka yang punya iman yang sesungguhnya, yang telah mengabdikan diri untuk Allah. Demikian pula, dia akan melihat kelemahan orang-orang yang tidak beriman, kelalaiannya sangat mencolok ketika dibandingkan dengan semangat orang-orang beriman, sebagaimana dia dapat melihat orang-orang yang kuat dan bisa diandalkan diantara orang-orang beriman. Orang-orang beriman dapat meraih kesempatan untuk memperkuat keimanan orang-orang yang memiliki semangat yang rendah.

1.    Setia kepada Allah sampai Akhir Hayat
Sepanjang hidupnya orang menjumpai berbagai peluang yang mendatangkan keuntungan material atau psikologis bagi mereka. Ketika mereka memperoleh kesempatan seperti itu, sebagian besar orang meninggalkan apa pun yang mereka anggap penting sampai waktu itu, bahkan teman karib, dengan harapan untuk memperoleh keuntungan. Tujuan-tujuan yang dengan antusias mereka kukuhi tiba-tiba menjadi tidak bermakna bagi mereka - tujuan-tujuan yang mereka telah berjanji tidak akan melepaskan bagaimanapun keadaannya. Tidak adanya kesetiaan sejati adalah penyebab sikap tak konsisten ini.
Satu-satunya orang yang hidup dengan kesetiaan sejati dalam pengertian yang sebenarnya adalah orang-orang yang percaya kepada Allah dan berjanji akan tetap setia kepada-Nya. Mereka tahu tidak ada apa pun di muka bumi yang lebih berharga daripada memperoleh keridhaan Allah, karena mereka telah paham bahwa satu-satunya yang patut ditaati ialah Allah Yang Maha Besar. Komitmen orang-orang beriman dilukiskan dalam al-Qur'an sebagai berikut:
"Diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka diantara mereka ada yang gugur. Dan diantara mereka ada (pula) yang menunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah janjinya." (Q.s. al-Ahzab: 23).
"(Yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian." (Q.s. ar-Ra'd: 20).
Kesetiaan orang-orang beriman kepada Allah tampak dalam kesungguhan komitmen mereka pada Islam. Memang, tidak ada keuntungan duniawi, tidak ada kepentingan material atau lainnya dapat menggoda mereka untuk meninggalkan ketaatan dan kesetiaan mereka kepada Allah. Dan tidak ada yang lebih menarik hati mereka kecuali memperoleh ridha Allah. Kesetiaan mendorong mereka untuk terus bekerja bagi agama dan melakukan perbuatan baik dengan gairah, sebagaimana ditegaskan Allah dalam al-Qur'an:
"Katakanlah, 'Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam'." (Q.s. al-An'am: 162).
Dan Allah memberikan kabar gembira bahwa Dia akan memberikan balasan bagi orang yang bertakwa:
"Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima tobat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.s. al-Ahzab: 24).  

bersambung....